Friday, June 1, 2007

Robekan Jalan Lahir

I.Perlukaan Vagina

Perlukaan vagina yang tidak berhubungan dengan perinium tidak seberapa sering terdapat.Mungkin ditemukan sesudah persalinan biasa,tetapi lebih sering terjadi sebagai akibat ekstraksi dengan cunam,lebih-lebih apabila kepala janin harus diputar.Robekan terdapat pada dinding lateral dan baru terlihat pada pemeriksaan dengan spekulum.Perdarahan biasanya banyak,tapi mudah diatasi dengan jahitan.
Kadang-kadang robekan bagian atas vagina terjadi sebagai akibat menjalarnya robekan serviks.Apabila ligamentum latium terbuka dan cabang-cabang arteri terputus,timbul banyak perdarahan yang membahayakan jiwa penderita.Apabila perdarahan demikian itu sukar dikuasai dari bawah,terpaksa dilakukan laparatomi dan ligamentum latium dibuka untuk menghentikan perdarahan,jika hal yang terakir ini tidak berhasil,arteri hipogaspika yang bersangkutan perlu dilihat.

II.Robekan Seviks

Persalinan selalu mengakibatkan robekan serviks,sehingga cerviks seorang multipara berbeda daripada yang belum melahirkan per vaginam.Robekan cerviks yang luas menimbulkan perdarahan dapat menjalar ke segmen bawah uterus.Apabila terjadi perdarahan yang tidak berhenti meskipun plae sudah lahir lengkap dan uterus berkontraksi baik,perlu dipikirkan perlukaan jalan lahir,khususnya robekan cerviks.
Dalam keadaan ini cerviks harus diperiksa dengan spekulum.pemeriksaan ini juga harus dilakukan secara rutin setelah tindakan obstetrik yang sakit.Apabila ada robekan cerviks perlu ditarik keluar dengan beberapa cunam ovum,supaya batas antara robekan dapat dihat dengan baik jahitan pertama dilakukan pada ujung atas luka,baru kemudian diadakan jahitan terus kebawah.
Apabila cerviks dan his kuat,cerviks uteri mengalami tekanan kuat oleh kepala janin,sedangkan pembukaan tidak maju.Akibat tekanan kuat dan lama ialah pelepasan sebagian cerviks atau pelepasan cerviks suc sirkelit.Hal ini dapat dihindarkan dengan sc jika diketahui ada Distocia Cervikalis.
Apabila sudah terjadi pelepasan cerviks,biasanya tidak membutuhkan pengobatan,hanya jika ada perdarahan tempat perdarahan dijahit.Jika bagian cerviks yang terlepas masih berhubungan dengan jaringan lain,hubungan ini sebaiknya diputuskan.

III.Perbaikan Robekan Cerviks(Pendidikan Praktis M&N,2002;P-45)
  1. Tindakan asepsis dan antisepsis pada vagina dan cerviks
  2. Berikan dukungan emosional dan penjelasan
  3. Ada umumnya tidak diperlukan anestesi,jika robekan luas atau jauh keatas,berikan petidin dan diazepam IV pelan-pelan atau ketamin.
  4. Asisten manahan fundus.
    Bibir cerviks dijepit dengan klem ovum,pindahkan bergantian searah jarum jam sehingga
    semua bagian cerviks dapat diperiksa.Pada bagian yang terdapat robekan,tinggalkan 2
    klem diantara robekan.
    -Jahit robekan cerviks dengan catgut kronik secara jelujur mulai dari kapiler.
    -Jika sulit dicapai dan diikat kapiler dapat dicoba dijepit dengan klem ovum atau klem arteri dan pertahankan 4 jam,kemudian:

1.sesudah 4 jam klem dilepas sebagian saja
2.sesudah 4 jam berikutnya dilepas seluruhnya
-Jika robekan meluas sampai melewati puncak vagina,lakukan laparatomi.
Perbaiakan Robekan Perinium Dan Vagina
I.Pengertian Robekan Perinium
Robekan yang terjadi pada perinium sewaktu persalinan(Rustam Mochtar,edisi 2;III)
1.Ada 4 tingkatan robekan yang dapat terjadi pada persalinan ;
robekan tingkat I yang mengenai mukosa vagina dan jaringan ikat.
-robekan tingkat II mengenai alat-alat dibawahnya.
-robekan tingkat III mengenai M.Spingter Ani.
-robekan tingkat IV mengenai mukosa rektum(Pel. Kes Maternal dan Neonatal; 45)
2.Lihat adakah perdarahan aktif dan nilai derajat laserasi perinium
1.Derajat I
-Mukosa vagina
-Kulit perinium
2.Derajat II
-Mukosa vagina
-Kulit perinium
-Otot perinium
3.Derajat III
-Mukosa vagina
-Kulit perinium
-Otot perinium
-Otot Spingter Ani
4.Derajat IV
-Mukosa vagina
-Kulit perinium
-Otot perinium
-Otot Spinghter Ani
-Meluas hingga mukosa rektum (Pelatihan Asuhan Persalinan Bersih dan Aman 5.12
II.Penyebab
Yang dapat menyebabkan terjadinya ruptura perimi;
1.Partus Presipatatus
2.Kepala janin besar dan janin besar
3.Pada persentasi defleksi(dahi,muka)
4.Pada primi graviga(pora)
5.Pada letak sungsang dan after Coming Head.
6.Pimpinan persalinan yang salah
7.Pada obstetri speratif per vaginam,ekstrosi vakum,ekstresi forceps,versi dan ekstraksi ser
ta embriotomi.
8.Kepala anak terlalu cepat lahir
9.Arcus pubis sempit
10.Vagina sempit
11.Perinium kaku
12.Posisi Occipito posterior
(Obstetri Fisiologi Pajajaran 293)

III.Penanganan Bidan didaerah
1.Derajat I
Robekan ini tidak perlu dijahit
2.Derajat II
Penyembuhan luka akan lebih baik bila dilakukan penjahitan
3.Derajat III dan IV
Jangan mencoba menjahit laserasi perinium derajat III dan IV rujuk ibu segera
(Pelatihan APN 5-12)

Penjahitan Laserasi Spontan Pada Perinium
Secara umum prosedur untuk memperbaiki laserasi pada perinium spontan adalah sama
dengan prosedur untuk luka episiotomi.Gunakan jahitan jelujur sedapat mungkin.Pada
tempat-tempat dimana laserasi tampak dalam,beberapa lapisan jahitan satu-satu dapat
diindikasikan.Ingat prinsip penyembuhan luka gunakan jahitan sedikit mungkin untuk
merapatkan kembali jaringan dan meyakinkan hemostasis.Jangan memperbaiki laserasi jika
ia dapat merapat dengan sendiri dan tidak berdarah.

IV.Penjahitan Laserasi Perinium Atau Luka Episiotomi

  1. Prinsip-prinsip umum penyembuhan luka
    Tujuan penjahitan luka episiotomi atau laserasi perinium adalah untuk;
    -mendekatkan atau merapatkan jaringan
    -menghentikan perdarahan (hemostosis)
    Setiap kali jarum ditusukan pada jaringan tersebut dimana setiap perlukaan berpotensi
    unntuk terinfeksi,karena itu prinsip penjahitan episiotomi dan laserasi perinium adalah
    dengan menjahit sedikit mungkin cukup untuk mencapai tujuan penjahitan yaitu merepot
    kan jaringan dan hemostasis.
  2. Keuntungan teknik jahitan jelujur.
    -mudah dipelajari hanya perlu mempelajari satu jenis jahitan
    -kurang nyeri setelah dijahit
    -jumlah benang yang digunakan lebih sedikit


V. PERSIAPAN MENJAHIT

  1. Siapkan peralatan untuk melakukan penjahitan dalam wadah set partus
  2. Tempatkan ibu sedemikian rupa dalam posisi litotomi hingga bokong berada pada tepi tempat tidur meja.Topang kakinya dengan alat penopang atau minta anggota keluarga untuk memegang kakinya sehingga tetap berada pada posisi lototomi.
  3. Bersihkan daerah vulva dan perinium dari darah atau bekuan darah dengan kasa bersih sambil menilai ulang luas dan dalamnya luka.
  4. Letakkan handuk atau kain yang bersih atau DTT dibawah bokong ibu.
  5. Tempatkan lampu sehingga penolong dapat melihat daerah yang akan dijahit dengan jelas Kenakan sarung tangan DTT bila perlu tempatkan tampan atau kasa didalam vagina untuk mencegah darah mengalir ke tempat yang dijahit.
  6. Periksa apakah anestesi lokal yang diberikan sebelum melakukan episiotomi masih bekerja dengan menyentuhkan ujung jarum yang tajam pada batas insisi jika ibu mengeluh nyeri berikan injeksi anestesi lokal lagi.
  7. Untuk penjahitan laserasi perinium berikan anastesi lokal terlebih dahulu.
  8. Lakukan pengamatan pada perinium ,vagina dan cervik secara cermat.Yakinkan se x lagi bahwa laserasi perinium hanya mencapai derajat satu atau dua.Bila didapat lase rasi perinium derajat tiga dan empat atau robekan pada vagina dan cerviks lakukan rujukan segera.
  9. Upayakan bagi penolong untuk duduk dalam posisi yang rileks dan nyaman sehingga dapat dilakukan dengan baik dan mudah.
  10. Siapkan jarum dan benang.Gunakan cromik cutgut nomor 20 atau 30 benang ini cukup memadai untuk penjahitan luka episiotomi dan laserasi perinium,benang ini lentur,kuat, dan tahan lama serta menyebabkan reaksi jaringan yang minimal.Dapat juga digunakan dalam situasi gawat darurat.

VI. PEMBERIAN ANESTESI LOKAL PADA PENJAHITAN EPISIOTOMI

Jika telah diberikan anestesi sebelum melakukan episiotomi sentuh daerah luka episiotomi dengan ujung jarum untuk memastikan apakah anestesi masih bekerja.Jika ibu masih mera sa nyeri maka perlu memberikan lagi anestesi lokal. Gunakan alat suntik sekali pakai ukuran 10ml jarum yang lebih panjang dengan tabung yang lebih besar dapat digunakan juga lidoccain 1% tanpa epiniprin merupakan anestesi lokal yang umum dipakai.Bila tidak tersedia larutanjadi lidoccain 1% dapat dibuat dari laru tan lidoccain 2% yang diencerkan 1:1 menggunakan alenades steril atau NaCl 0,9%.

  1. Jelaskan kepada ibu apa yang akan dilakukan dan bantu untuk rileks
  2. Isi tabung suntik dengan 10 ml lidoccain 1%
  3. Pada luka episiotomi ada 2 sisi yang memerlukan anestesi.Perhatikan bentuk luka
  4. Tusukkan seluruh jarum dari tepi luka pada perbatasan antara mukosa dan kulit peri nium kearah perinium,lakukan aspirasi untuk memeriksa adanya darah dari pembuluh darah yang tertusuk.Perlu diketahui apabila larutan lidoccain masuk ke dalam pembu luh darah akan dapat menyebabkan gangguan denyut jantung.Suntikan cairan lidocain 1% sejajar permukaan luka sambil menarik jarum dari tepi luka.Tanpa mengeluarkan ujung jarum dari tepi jaringan,arahkan jarum kebagian kranial yaitu kearah mukosa vagina dan ulangi seluruh langkah 3.Bila luka cukup dalam tusukkan lagi jaru kabagian tengah luka dan ulangi sekali lagi seluruh langkah 3. 5. Ulangi seluruh langkah 3 pada sisi lain dari luka.Masing-masing sisi luka akan memer lukan kira-kira 5ml lidoccain 1% 6. Tunggu beberapa menit untuk membiarkan anastesi bekerja sebelum memulai penjahitan.Sentuh daerah luka dengan ujung jari untuk memastikan apakah anastesi lokal sudah bekerja.

No comments: